SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN TAHUN 2025
Desa Kekeran, 12 Oktober 2025 – Pemerintah Desa Kekeran sukses melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pendampingan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk Pertanian Berkelanjutan Tahun 2025. Acara yang berlangsung di Balai Subak Tungkub Dalem Lanyahan Desa Kekeran ini mendapat sambutan hangat dari para anggota Subak dan Kelompok Tani, menandai komitmen Desa Kekeran dalam mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Perbekel Kekeran, Ketua BPD Kekeran, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), Pekaseh Subak Tungkub Dalem dan Subak Tungkub Lanyahan, serta kelompok tani dan subak yang ada di wilayah Desa Kekeran.
Adapun tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan dan mempraktikkan secara langsung teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen sekaligus menjaga kelestarian alam, sejalan dengan konsep pertanian berkelanjutan dan filosofi Tri Hita Karana.
Perbekel Kekeran, Bapak I Nyoman Suarda dalam sambutannya menekankan pentingnya adopsi teknologi di tengah tantangan perubahan iklim. "Lahan sawah kita di Kekeran ini adalah warisan. Dengan TTG, kita tidak hanya panen lebih banyak, tapi juga memastikan tanah dan air kita tetap sehat untuk anak cucu. Inovasi seperti pupuk organik padat dan cair (POC) berbahan baku lokal, serta sistem irigasi yang kita pelajari hari ini, adalah kunci menuju kemandirian pangan desa," ujarnya.
"Pemerintah Daerah melalui BPP akan terus melakukan pendampingan intensif selama tiga bulan ke depan, memastikan setiap Kelompok Tani dapat mengaplikasikan teknologi ini secara mandiri di lahan mereka. Kami berharap Kekeran menjadi model percontohan desa pertanian berkelanjutan di Badung," tegas Kasi Kesejahteraan.
Dengan sinergi antara Pemerintah Desa, petani, dan pihak pendamping, Desa Kekeran optimis bahwa penerapan Teknologi Tepat Guna ini akan menjadi fondasi kuat bagi peningkatan kesejahteraan petani dan terwujudnya ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan di tahun 2025 dan seterusnya. (008/KIM/KKR)